FOTOGRAFI ANALOG VS FOTOGRAFI DIGITAL
Jika melihat kembali makna dan fungsi fotografi di era analog dan digital, maka tidak ada yang lebih baik atau buruk di antara keduanya. Pada prinsipnya, kedua era tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Beberapa fotografer memilih tetap menggunakan kamera analog atas pertimbangan kualitas. Sementara beberapa fotografer lainnya memilih menggunakan kamera digital karena kepraktisan dan keluwesannya. Namun, batas ini pun semakin samar seiring perkembangan teknologi dan kualitas pada sensor digital, di lain sisi perkembangan ini menyebabkan terlalu banyak fasilitas yang ditambahkan pada kamera digital, sehingga sisi kepraktisannya menjadi tidak jauh berbeda dengan kamera analog.
Bagi Ridha, baik itu fotografi analog maupun digital masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Perbedaannya hanya terletak pada alat perekam gambar yang digunakan dan teknis pengambilan gambarnya. Meski kedua era tersebut sama-sama membutuhkan pengaturan pencahayan dan konsep pengambilan gambar, Ridha pribadi lebih menyukai teknologi fotografi di era analog, karena peralatan-peralatan fotografi era analog memiliki daya tahan yang lebih lama. Selain itu, praktik pada fotografi analog lebih menantang dalam mengatur dan menyesuaikan cahaya dengan cuaca atau lingkungan saat proses pengambilan gambar berlangsung.
Berbekal pengalaman sebagai fotografer di era analog, membuat Ridha memiliki pemahaman dan kemampuan fotografi yang mendalam, karena pada kenyataannya proses produksi foto di era analog tidak mengandalkan proses photo editing, sehingga Ridha sudah terbiasa untuk dituntut mendapatkan hasil foto yang baik sejak gambar masih ada di dalam kamera. Di era fotografi analog, untuk mendapatkan hasil foto, seorang fotografer harus melalui proses dark room yang membutuhkan detail dan perasaan yang lebih dalam dibandingkan pada era digital. Dari sisi kenikmatan seni pun, fotografi di era analog lebih memberikan rasa yang mendebarkan daripada era digital, karena seperti yang kita ketahui teknologi digital begitu memberikan kemudahan bagi penggunanya dengan segala hal yang praktis dan instan.
Namun, dari sisi pertimbangan waktu, mulai dari awal hingga akhir proses produksi foto, fotografi digital memiliki durasi waktu yang lebih singkat dibandingkan analog, yaitu fotografi digital hanya membutuhkan sekitar tiga hari, sedangkan fotografi analog membutuhkan waktu hingga lima hari. Fotografi digital juga memudahkan fotografer pada persoalan teknis dan proses editing foto, di mana fotografer cukup memfokuskan pemikiran pada seni artistik foto dan proses edit foto dapat diulang hingga sesuai dengan kepuasan yang diinginkan. Sementara proses akhir produksi fotografi analog harus melalui proses dark room yang sangat mengandalkan cahaya, sehingga membutuhkan durasi waktu yang lebih lama.
Untuk gaya foto pada karya-karya Ridha sendiri tidak mengalami perubahan dari fotografi era analog hingga digital, mulai dari cara mengeksekusi, pengaturan pencahayaan hingga konsep mewujudkan foto semuanya sama. Secara keseluruhan, tidak ada perbedaan yang terlalu berarti antara fotografi analog dengan digital. Bagi Ridha, yang membedakan antara era analog dengan digital hanyalah alat perekam gambar dan proses dari awal hingga akhir proses produksi foto, di mana di era analog seorang fotografer dituntut untuk mengandalkan perasaan dalam mengambil gambar yang baik, sedangkan di era digital seorang fotografer dituntut untuk memiliki tanggung jawab dari awal hingga akhir proses produksi foto berjalan.
Setelah melalui masa fotografi analog hingga digital dengan berbagai cerita dan pengalamannya, apa langkah selanjutnya yang akan Ridha lakukan dalam perkembangan RK Photography, khususnya pada karya-karyanya? Nantikan kelanjutan kisahnya di blog www.rkusumabrata.com.